Berapakah Berat Awan? Dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Setiap orang sudah tidak asing dengan yang namanya Awan, Karena setiap hari kita selalu melihat awan saat keluar rumah. Tapi pernahkah kamu berfikir berapa berat awan yang kamu lihat? Jika berat, Kenapa awan itu tidak jatuh ke bawah? Sebelum membahasnya lebih dalam, Kita belajar dulu cara menghitung Berat Awan.

Cara menghitung berat awan


Peneliti dari National Center for Atmospheric Research mengemukakan penemuannya, Penemuan ini berisi beberapa teknik atau cara untuk mengukur berat Awan. Bagaimana caranya? Yuk kita bahas.

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum menghitung berat Awan adalah dengan mengetahui berapa padatnya awan tersebut. Para ilmuan telah menghitung salah satu awan dari jenis awan Cumulus. Kepadatan Awan tersebut diperkirakan ½ g/m². Ingat ya, Kepadatan setiap jenis awan itu berbeda-beda.

Selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mengukur berapa besar awan tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui seberapa besar awan tersebut adalah dengan cara mengukurnya saat matahari tepat di bawah awan tersebut. Teknik mengukur Awan adalah dengan teknik Odometer, Yaitu berkendara dibawah awan tersebut. Untuk awan cumulus ini sendiri panjangnya sekitar 1 Kilometer, Biasanya awan tersebut berbentuk Kubus sehingga kita asumsikan bahwa awan tersebut memiliki tinggi 1 Kilometer juga. Dengan angka tersebut kita dapat memperkirakan Volume awan yaitu 1 Juta m3.

Dengan mengukur Kepadatan dan Volume awan, Kita dapat mengetahui bahwa secara Sitematis Kadar Air Total awan sekitar 500.000.000 gram air atau sekitar 1.1 juta pound. Bingung? Kita sederhanakan Bilangan tersebut, Berat awan tersebut bisa dianalogikan seberat 100 Gajah. Dengan mengetahui berat awan tersebut, Kita akan berfikir "Bagaimana Awan seberat itu bisa terapung di udara tanpa Jatuh?"

Kenapa Awan Tidak Jatuh?


Jawabannya sangatlah mudah, Awan yang Beratnya beberapa Ton tersebut memiliki Partikel-partikel yang tidak terkonsentrasi pada satu tempat saja. Berat awan tersebut didistribusikan antara Trilliunan Tetes Air yang tersebar dilangit.

Beratnya didistribusikan dalam bentuk tetesan air yang sangat kecil, Butuh Jutaan tetesan air untuk membentuk suatu awan. Dengan mengetahui Fakta tersebut, Pikiran kita pasti akan tertuju pada Gravitasi.

Gravitasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap awan. Dalam artian, Gravitasi cukup diabaikan dalam kaitannya dengan berat awan. Terlebih lagi awan memiliki kepadatan yang lebih rendah dari udara kering, Hal inilah yang menyebabkan Awan menjadi terapung dan tidak jatuh ke bawah. Hal ini pun dapat mempermudah pengangkatan tetesan air ke udara dalam udara yang hangat.

Tetesan air tersebut tidaklah terapung selamanya, Lama kelamaan kepadatan air awan tersebut menjadi besar dan berat, Awan akan menjadi jenuh. Awan tersebut perlahan akan jatuh ke bawah dalam bentuk hujan.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel